Kemelaratan struktural merupakan permasalahan yang mengakar dan multidimensional, seringkali disebabkan oleh keterbatasan sistemik yang menghalangi individu untuk berkembang. Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, mengatasi kemelaratan ini membutuhkan strategi cerdas, dan akses edukasi adalah kunci utamanya. Pendidikan yang merata dan berkualitas menjadi fondasi bagi perubahan sosial-ekonomi yang berkelanjutan, membuka peluang bagi setiap warga negara.
Akses edukasi yang adil dan merata adalah hak dasar setiap individu, namun kenyataannya masih banyak disparitas di berbagai wilayah. Kemiskinan struktural seringkali disebabkan oleh kurangnya kesempatan belajar, kualitas pendidikan yang rendah, atau kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu, memastikan setiap anak Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, memiliki akses edukasi yang setara adalah prioritas utama. Ini mencakup ketersediaan sekolah yang memadai, guru yang berkualitas, serta fasilitas belajar yang mendukung.
Strategi cerdas dalam memperluas akses edukasi melibatkan berbagai inovasi. Misalnya, pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran jarak jauh di daerah terpencil, program beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, hingga pembangunan pusat-pusat pelatihan keterampilan vokasi yang didukung oleh industri. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada awal tahun 2025, telah meluncurkan program “Sekolah Digital Nusantara” yang bertujuan untuk menyediakan sarana belajar daring dan akses internet bagi 1.500 desa terpencil dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, akses edukasi juga harus relevan dengan kebutuhan masa depan. Pendidikan tidak hanya harus mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga individu yang adaptif, inovatif, dan memiliki kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, penguatan kurikulum yang berorientasi pada keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital, problem solving, dan kolaborasi, sangat penting. Pendidikan non-formal dan pembelajaran seumur hidup juga harus didorong untuk memastikan bahwa masyarakat dapat terus mengembangkan diri.
Dengan menjadikan akses edukasi sebagai strategi utama, Indonesia dapat secara sistematis melawan kemelaratan struktural. Pendidikan yang berkualitas dan merata akan memberdayakan masyarakat, meningkatkan produktivitas nasional, dan menciptakan fondasi yang kuat bagi tercapainya Visi Indonesia Emas 2045. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.