Mengenal Bola Bekel: Permainan Tradisional yang Asyik di Era 90an

Generasi 90an tentu akrab dengan berbagai jenis permainan tradisional yang seru dan mengasyikkan. Salah satunya adalah Bola Bekel, sebuah permainan tradisional yang dimainkan dengan bola karet kecil dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam atau plastik berbentuk unik. Kesederhanaan alat dan aturan mainnya menjadikan permainan tradisional ini sangat digemari oleh anak-anak pada masa itu, terutama kaum perempuan. Mari kita bernostalgia dan mengenal lebih dekat tentang Bola Bekel.

Bola Bekel dimainkan oleh dua orang atau lebih. Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana, yaitu sebuah bola bekel dan beberapa biji bekel (biasanya berjumlah 6 hingga 10 buah). Permainan ini biasanya dimainkan di atas permukaan datar seperti lantai atau tanah. Setiap pemain secara bergilir melakukan beberapa tahapan atau tingkatan yang berbeda. Setiap tingkatan memiliki cara melempar bola dan mengambil biji bekel yang berbeda pula.

Salah satu tahapan dasar adalah “satu”, di mana pemain melemparkan bola ke atas, kemudian dengan cepat mengambil satu biji bekel sebelum bola jatuh kembali ke tanah. Setelah itu, pemain melanjutkan ke tahapan “dua”, “tiga”, dan seterusnya, di mana jumlah biji bekel yang harus diambil dalam sekali lemparan semakin bertambah. Tingkatan yang lebih sulit melibatkan gerakan yang lebih kompleks, seperti membalikkan biji bekel atau mengambilnya dengan posisi tangan tertentu sebelum menangkap bola. Pemain yang berhasil menyelesaikan semua tingkatan tanpa melakukan kesalahan menjadi pemenangnya.

Menurut catatan dari wawancara dengan Ibu Siti Aminah, seorang tokoh masyarakat di Yogyakarta pada tanggal 22 Juli 2023, permainan Bola Bekel diperkirakan telah ada sejak zaman dahulu kala dan merupakan bagian dari tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usulnya, permainan ini diyakini memiliki nilai-nilai yang mengajarkan ketangkasan, konsentrasi, dan koordinasi mata dan tangan.

Pada era 90an, Bola Bekel menjadi salah satu permainan favorit di kalangan anak-anak perempuan. Mereka sering bermain bersama teman-teman di waktu senggang, menciptakan keseruan dan keakraban. Namun, sama seperti permainan tradisional lainnya, popularitas Bola Bekel juga mengalami penurunan seiring dengan perkembangan zaman dan gempuran teknologi. Kendati demikian, masih ada upaya-upaya dari komunitas dan pegiat budaya untuk melestarikan permainan ini melalui berbagai kegiatan dan festival.

Bola Bekel bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. Dengan mengenalkan kembali permainan tradisional ini kepada generasi muda, diharapkan mereka dapat belajar tentang kekayaan budaya bangsa, melatih keterampilan motorik, serta menjalin interaksi sosial yang positif. Semoga Bola Bekel tetap hidup dan terus dimainkan oleh anak-anak Indonesia di masa kini dan yang akan datang.